Pusat Rehabilitasi Owa Jawa

Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Owa Jawa bertujuan untuk:

  1. Menyelamatkan owa jawa dari kepunahan
  2. Merehabilitasi owa jawa yang berasal dari masyarakat
  3. Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat akan pentingnya pelestarian owa jawa
  4. Meningkatkan kerjasama antara instansi pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, lembaga akademik dan dunia usaha dalam pelestarian owa jawa

Sasaran program jangka pendek adalah melakukan penilaian terhadap status perilaku, kesehatan dan kemudian dilakukan peningkatan dengan diiringi perubahan perilaku dan pengembalian kesehatan owa jawa. Sedangkan sasaran jangka panjang adalah reintroduksi owa jawa yang telah terehabilitasi ke kawasan yang sesuai dan memenuhi syarat teknis reintroduksi oleh IUCN. Sasaran akhir program ini adalah penetapan dan pemantapan populasi owa jawa dalam habitat yang mendukung keberlangsungan owa jawa di alam.

Keberhasilan pelepasliaran kembali pasangan Owa jawa yang telah terehabilitasi ke dalam kawasan perlindungan dengan kondisi habitat yang memiliki kelayakan untuk hidup.

Strategi :

  1. Menyusun dan mempersiapkan workshop untuk mendiskusikan dengan para pihak yang terkait mengenai strategi konservasi owa jawa.
  2. Mengidentifikasi habitat yang layak untuk lokasi pelepasliaran owa jawa melalui rangkaian kegiatan survei lapangan. Penentuan lokasi pelepasan berdasarkan petunjuk dari kriteria-kriteria standar IUCN.
  3. Bekerja sama dengan lembaga pemerintah, dalam hal ini Departemen Kehutanan RI untuk mengembangkan strategi perlindungan habitat yang sesuai dan perencanaan suatu mekanisme anti perburuan satwa liar.
  4. Mengembangakan uji coba pelepasan pada lokasi pelepasan di hutan patiwel. Dengan tingkat keamanan lokasi, perlu dibuat mengenai pengaturan dalam pemanfaatan lokasi dan pelaksanaanya. Mengembangkan dan melaksanakan strategi rehabilitasi yang sesuai, dengan melakukan konsultasi kepada pihak-pihak terkait yang melakukan kegiatan serupa seperti dengan Kalawet Gibbon Project (KGP) di Kalimantan Tengah.
  5. Mengembangkan sistem kelayakan untuk memantau keberhasilan program dan membuat perubahan dalam setiap perkembangannya.
  6. Mempublikasi hasil program dalam jurnal yang tepat, publikasi-publikasi ilmiah lainnya dan popular.
  7. Mempersiapkan Owa-owa yang telah layak untuk dilepaskan ke alam.
  8. Merancang fasilitas-fasilitas di lokasi JGC dan lokasi pelepasan serta sistem jalur untuk monitoring.

Keterlibatan, pengembangan dan peningkatan kapasitas masyarakat.
Strategi:

  1. Mempekerjakan masyarakat lokal dalam proses pembangunan fasilitas-fasilitas JGC, selain itu juga menciptakan peluang-peluang bagi masyarakat melalui pembelian bahan-bahan kebutuhan / material-material lokal yang dibutuhkan oleh JGC.
  2. Merekrut satu orang paramedis dan satu orang dokter hewan yang bersifat paruh waktu untuk membantu manajemen JGC.
  3. Memberikan pelatihan-pelatihan bagi para teknisi lapangan, yang dapat dilakukan oleh KGP dan staf Kebun Binatang Perth, Australia.
  4. Menciptakan tenaga kerja lokal melalui pembelian makanan dan perlengkapan bagi JGC dari masyarakat lokal.
  5. Mengembangkan lokasi untuk penelitian konservasi yang juga akan menciptakan tenaga kerja lokal sebagai teknisi penelitian dan staf lapangan.
  6. Merekrut dua orang staf (koordinator pendidikan dan pengemudi) untuk mengelola dan melakukan program pendidikan dan kegiatan mobil unit.

Manfaat yang maksimal bagi konservasi melalui perlindungan habitat.
Strategi:

  1. Pemilihan lahan dalam kawasan yang merupakan strategis yang menguntungkan untuk perlindungan kawasan.
  2. Menyediakan kawasan yang tetap dan aman, sebagai pencegahan eksploitasi secara ilegal terhadap owa jawa.

Owa jawa di JGC saat ini berjumlah 30 individu (16 betina dan 14 jantan), beberapa dari mereka telah berhasil menjadi pasangan. JGC membutuhkan $50,000 setiap tahun untuk pembiayaan operasional program rehabilitasi termasuk pembiayaan kebutuhan pakan dan pemeriksaan kesehatan. JGC memberi kesempatan kepada anda untuk terlibat dalam upaya konservasi Owa jawa dengan cara mengadopsi mereka. Program adopsi ini bukan berarti memiliki atau memelihara mereka di rumah, melainkan berkontribusi langsung melalui bantuan keuangan untuk kebutuhan mereka selama masa proses rehabilitasi. Selain itu JGC memberi kesempatan bagi perorangan maupun kelompok untuk berkontribusi dalam program pendidikan dan penelitian serta pengadaan fasilitas penunjang program.

Sebagai bentuk terima kasih akan keikutsertaan dalam program ini, partisipan akan mendapatkan pengakuan tertulis dalam publikasi di media yang terkait dengan program JGC. Apabila kontribusi berupa pengadaan fasilitas, maka nama atau kelompok akan tercantum pada fasilitas tersebut.

Cara pengiriman dana dapat ditransfer melalui rekening atas nama :

Yayasan Penyelamatan dan Rehabilitasi Owa Jawa

Nomor rekening : 0104961274

Bank : BNI

Cabang : 273 UI Depok

Alamat : Gedung Balai Sidang, Kampus Universitas Indonesia, Depok 16424

Swift Code : BNINIDJAXXX

Penyelamatan

Melakukan penerimaan owa jawa yang berasal dari masyarakat yang dititipkan oleh BKSDA untuk direhabilitasi. Selain itu juga melakukan survei kepemilikan owa jawa yang ada di masyarakat, yang kemudian ditindaklanjuti oleh BKSDA untuk proses lebih lanjut. Dalam penyelamatan ini aspek yang ditekankan adalah kesadaran dari pemilik secara sukarela untuk menyerahkannya.

Rehabilitasi

Merupakan proses mengembalikan satwa pada keadaan kesehatan dan tingkah laku yang optimum. Tahapan proses rehabilitasi adalah: a) karantina dan pemeriksaan kesehatan, b) pemulihan kondisi fisik, psikologi dan tingkah laku satwa dan c) penjodohan dengan pasangannya sehingga membentuk keluarga yang tingkah lakunya sudah ter-rehabilitasi.

Informasi konservasi

Dengan membuat media penyuluhan untuk masyarakat tentang konservasi owa jawa, penyuluhan kepada masyarakat yang masih memelihara owa jawa dengan harapan dapat menyerahkan kepada pihak yang berwenang untuk direhabilitasi. Selain itu juga melakukan kegiatan peliputan program rehabilitasi di JGC melalui kerjasama dengan media cetak maupun elektronik.

Pendidikan dan Penyadartahuan

Dengan membuat media pendidikan antara lain buku bacaan anak-anak sekolah bernuansa owa jawa, program terpadu antara Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKAB), Stasiun Penelitian Bodogol (SPB) dan Javan Gibbon Center (JGC), presentasi ke sekolah dan masyarakat tentang konservasi owa jawa yang bekerjasama dengan program mobil unit konservasi MOLI & TELSI. Kegiatan ini dapat dilakukan di JGC maupun di lokasi yang terfokus pada daerah-daerah yang berdekatan dengan habitat owa jawa di alam. Kegiatan pendidikan dan penyadaran yang dilakukan di JGC merupakan kegiatan terbatas yang melibatkan siswa sekolah maupun masyarakat.

Penelitian

Kegiatan penelitian dilakukan melalui penelitian non-invasive secara berkelanjutan khususnya penelitian perkembangan perilaku owa jawa. Kegiatan ini selain dilakukan oleh staf JGC, juga dapat melibatkan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang melakukan penelitian perilaku owa jawa pada masa rehabilitasi. Selain itu untuk mendukung program JGC, diperlukan penelitian-penelitian lapangan terhadap owa jawa di alam. Kegiatan ini dapat bekerjasama dengan Stasiun Penelitian Bodogol maupun lembaga konservasi lainnya.

Reintroduksi

Merupakan proses melepaskan owa jawa yang sudah terbentuk pasangan (keluarga) dan siap untuk diliarkan ke habitat yang memungkinkan berdasarkan hasil penelitian kelayakan habitat dan rekomendasi tehnis dari IUCN dan juga dari berbagai pihak yang terkait. Untuk pelepasliaran ini diperlukan beberapa kriteria antara lain satwa bebas dari penyakit, satwa berpasangan atau berkelompok, satwa secara fisik mampu makan sendiri (tidak tergantung lagi dengan manusia), kemampuan brakhiasi dan jarang turun ke bawah. Tempat-tempat pelepasliaran merupakan kawasan konservasi baik taman nasional maupun cagar alam yang diketahui merupakan kawasan historic range owa jawa. Selain itu kawasan tersebut terutama memiliki daya dukung lingkungan bagi kelangsungan hidup owa jawa dengan kriteria adalah tidak ada populasi liar di tempat tersebut, merupakan kawasan yang dilindungi sehingga tidak ada kemungkinan penangkapan secara liar lagi, ketersediaan pakan yang mencukupi serta vegetasi yang memungkinkan untuk tempat tinggal satwa tersebut.

Pemantauan (Monitoring)

Merupakan aktivitas pemantauan habitat dan pemantauan owa jawa yang telah di lepas kembali ke alam, melalui kegiatan penelitian-penelitian lapangan dengan bekerjasama dengan Universitas dan Polisi Kehutanan. Tujuannya adalah untuk mengetahui perkembangan owa jawa di alam, baik dalam hal perilaku hingga perkembangbiakan. Kegiatan ini merupakan kunci kesuksesan dari program rehabilitasi owa jawa, artinya tujuan akhir dari program tersebut dapat terukur.

Owa Jawa tinggal 4.000 individu!

Hilangnya habitat merupakan ancaman terbesar bagi populasi Owa Jawa di alam. Hal ini semakin diperparah dengan maraknya perburuan dan perdagangan bayi Owa Jawa untuk dijadikan peliharaan.